Memberdayakan suatu desa
dengan peternakan ikan lele adalah hal yang unik, apalagi bila dijalankan oleh
seorang mahasiswi suatu universitas swasta yang notabene memiliki segudang pilihan kegiatan serta didukung dengan fasilitas memadai yang siap untuk dimanfaatkan. Disaat
teman-temannya sibuk nongkrong sana-sini, Gloria Marcella Morgen Wiria dan tim
malah asyik keluar masuk desa menengok kolam-kolam lele yang ada di desa
Cimenyan, Bandung.
![]() |
Gloria & Team bersama dengan Ibu-ibu Desa Cimenyan |
Gloria adalah alumni Universitas Parahyangan, program studi Teknik Kimia angkatan 2009. Ketertarikannya dalam dunia social entrepreneurship tumbuh dari niat yang mulia, yaitu ingin memberi untuk orang lain. Berawal dari niat, Gloria memulai langkah pertamanya dengan berpartisipasi dalam perlombaan business plan dari salah satu perusahaan swasta. Ternyata, kegigihannya membuahkan hasil. Ia dan timnya maju menjadi peringkat terdepan dan mendapat bantuan untuk merealisasikan rencana bisnisnya. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak wawancara berikut antara saya (F) dan Gloria (G) ini mengenai Lele Food atau yang lebih terkenal dengan produknya, ALECI!
Gloria: Sure, Finka.
F : Glo,
Apa itu Lele Food? Apa latar belakangnya? Siapa saja yang berkecimpung dalam
bisnis ini?
G : Lele Food itu sosial bisnis yang
memberdayakan ibu-ibu kurang mampu yang ada di Desa Cimenyan, Bandung. Jadi,
kami memberikan pekerjaan bagi mereka berupa pengolahan ikan lele menjadi abon,
nugget, kerupuk, dorokdok dan pecel lele. Setelah itu, kami bantu pasarkan
produknya.
Buat yang ingin tahu Lele Food, bisa buka link
berikut https://www.youtube.com/watch?v=a1DXcnRWJ6A&feature=youtu.be, Follow ig : @lelefood
Awalnya, keinginan membantu orang desa, datang
dari kejenuhan dan keinginan dari saya yang ingin mencari definisi kebahagiaan.
Maklum, saat itu, tahun 2012, saya masih duduk di bangku kuliah, saya kuliah di
jurusan yang tidak sesuai passion. Rasanya bosan, jenuh dengan kehidupan kuliah
yang monoton dan berasa tidak menjadi diri sendiri. Singkat cerita, melalui
pencarian dari buku, seminar dan bertanya-tanya kepada orang-orang, saya
menemukan definisi kebahagiaan versi saya sendiri yaitu “Bahagia itu, pada saat
kita mampu memberi kepada orang lain”.
Pas bangeeet, Bulan Oktober 2012, sedang
digelar lomba Danone Young Social Entrepreneur. Jika berhasil memenangkan lomba
ini, maka saya akan mendapatkan dana untuk merealisasikan impian saya untuk
menolong orang-orang desa. Dengan segera, saya membentuk tim dan bersama-sama,
kami berjuang untuk membuat impian ini menjadi nyata. Akhirnya Bulan Februari
2013, kami dinyatakan menang dan berhasil mendapatkan dana untuk membantu warga
Desa Cimenyan.
Tim inti Lele Food saat ini ada empat orang,
saya sendiri, Gloria di posisi CEO, Frebriansyah Hermawan sebagai Director
Marketing, Herlina Alam sebagai Director Product Development dan Elizabeth
Tjahjadi sebagai Director Finance.
F : Kenapa
pilih Lele? Kenapa pilih Cimenyan?
G : Kandungan Nutrisi ikan lele itu
setara dengan daging sapi, sedangkan dari segi haga, ikan lele jauh lebih
terjangkau dari pada daging sapi. Maka kita ingin, orang-orang yang kurang
mampu, tetap dapat memenuhi asupan nutrisinya dengan mengkonsumsi dagin ikan
lele yang harganya terjangkau.
Desa Cimenyan ini lokasinya dekat dengan
Universitas Katolik Parahyangan, kampus saya dulu. Selain itu, beberapa
warganya ada yang pernah budidaya ikan lele. Jadi untuk ekspansi ke depan pun,
jadi sangat memungkinkan kalau kami membuat usaha budidaya dan pengolahan ikan
lele sekaligus.
F : Sudah
berapa lama menjalankan bisnis ini?
G : Konsep sosial bisnis ini disusun
sejak 28 Oktober 2012, mulai direalisasikan Juni 2013.
F : Apa ada tantangan external maupun
internal pada saat kamu menjalankan bisnis ini?
G : Tantangan external, palinggg,
soal jarak ya. Jakarta-Bandung. Tim kita jadi terbagi dua, ada yang di Jakarta,
ada yang di Bandung. Tapi sejauh ini masih bisa teratasi dengan line atau
whatsapp, yang penting adalah komitmen.
Masalah internal, lebih ke memotivasi ibu-ibu
Desa untuk rutin produksi. Terkadang, ada begitu banyak alasan bagi mereka
untuk tidak produksi. Di sini, kita satu tim jadi tahu kapan harus “push” dan “pull”.
F : Apa
cita-cita terbesar Lele Food? Apa yang membuat kamu tetap semangat buat bikin
bisnis ini berhasil?
G : Kami dapat memberdayakan satu Desa
Cimenyan, seluruh warganya boleh terbantukan melalui program Lele Food,
sehingga perekonomian mereka menjadi lebih baik.
F : Apa sih mimpi kamu dengan
Lele Food 5 tahun kedepan?
G : Produk-produk Lele Food bisa masuk
ke Carefour, Indomaret, Alfamart, Toko oleh-oleh di seluruh Indonesia.
![]() |
ALECI, produk kebanggaan Lele Food |
G : Berikut adalah presetasi-prestasi
yang pernah saya capai:
· Inspirational Young Leaders in Indonesia by UNFPA 2015
· Inspirational Young Leaders in Indonesia by UNFPA 2015
· As an International Youth Peace
Ambassador by Eubios Ethics Institute and International Peace and Development
Ethics Centre (IPDCE) 2015
·
Top 15 National Wirausaha Sosial
Mandiri in Agricultural
and Marine Category by Mandiri Bank 2015
·
First Rank of Social
Entrepreneurship Project National Essay Competition by AIESEC UI 2013
·
Danone Ambassador in Parahyangan
Catholic University 2013
·
Fifth Rank of Social Business
Competition by Danone (Danone Young Social Entrepreneur) 2013
·
Kegiatan kami diliput oleh Metro
TV “8-11”, Tabloid Genie, Pikiran Rakyat News Paper, Bandung Express News
Paper, Kartini Online, Radar Online, Inilah Koran Online, Fokal.Info, etc.
·
Diundang untuk sharing tentang
sosial bisnis di Alumni’s Talk Universitas Katolik Parahyangan 2015,
International Conference SEALS 2014, Sociopreneur Expo 2014, National Future
Educator Conference 2014, Gusdurian Seminar 2014, AkberJKT 2013
F : Bagaimana
strategi pemasaran yang kamu jalankan?
G : Untuk penjualan ALECI, kami jual secara
online, buka stand di poop up market, jualan di car free day, sistem konsinyasi
dan reseller.
F : Berapa ALECI yang sudah kamu
produksi? Berapa omzetnya? (rata-rata per
bulan)
G : Rata-rata kita produksi 800-1000 bungkus ALECI dalam satu
bulannya. Omsetnya 20.000.000.
F : Bocoran dong tentang inovasi
terbaru yang akan diluncurkan dan kapan
hehehe.
G : Kita mau ganti packaging dan akan menambah jenis rasa ALECI, pastinya tahun ini J
Tungguin yaa infonya.
F : Pastii! Kesan apa yang kamu dapat
tentang menjadi seorang entrepreneur? Gimana pandanganmu untuk prospek social entrepreneurship/
environmental entrepreneurship di
Indonesia?
G : Kalau kita kerja di tempat orang,
hidup kita bergantung pada orang lain. Kalau tiba-tiba perusahaan ada
perampingan, divisi kita ditutup, kita di PHK, kita gak punya penghasilan lagi.
Tapi kalau menjadi entrepreneur, keberlangsungan, keberhasilan atau
kegagalannya kamu yang tentukan sendiri.
Dengan menjadi entrepreneur, kamu bisa membuka
bisnis yang mungkin belum pernah ada jenisnya atau selama ini hanya dianggap
bualan semata oleh banyak orang. Entrepreneur, dapat membuat yang tidak ada
menjadi ada. Keren!
Kedepannya, social entrepreneurship akan semakin berkembang di Indonesia.
Kegiatan-kegiatan sosial akan beralih menjadi social entrepreneurship demi keberlangsungannya, sehingga tidak
semata-mata bergantung dengan sponsor ataupun CSR perusahaan. Para pebisnis
akan mulai menjalankan social
entrepreneurship sebagai strategi bisnis mereka karena masyarakat cenderung
peduli dengan hal-hal berbau sosial.
Perusahaan-perusahaan akan berusaha menarik
simpati masyarakat, dengan bekerjasama dengan para social entrepreneur ataupun
mendanai project-project tertentu untuk melahirkan social entrepreneur baru.
F : Apa quotes favoritmu? Siapa
Idolamu?
G : “Nothing can dim the light that
shines from within” –Maya Angelou.
Idola saya adalah Chairul Tanjung, Sandiaga
Uno, Bong Chandra, Handry Satriago, Dwi Lestari Pramesti, Gilbert Lumoindong.
F : Pesan
kamu buat Readers yang mau jadi entrepreneur!
G : Don’t let a fear of being “too young” or even “too old”
stop you. It’s important to remember that age doesn’t matter-it’s only a
number. Never let people tell you that you can’t do something. Just let it go,
keep passionate and never give up. You can live your dream.
Wah, keren banget ya Gloria. Masih muda, sudah bisa berkarya sedemikian
rupa. Ayo teman-teman para Readers and entrepreneurs, tetap semangat dalam
meraih mimpimu ya!

1
|
Nama Lengkap:
Gloria Marcella Morgen Wiria.
|
2
|
Profesi:
Founder dan CEO Glow for Indonesia, CEO Lele Food, CEO Sharing with You, CEO
Inspiring Indonesia, Founder Parahyangan Green Challenge, Director Strategic
De Expor
|
3
|
Cita-cita:
Memiliki kebebasan finansial di usia saya yang ke-25 (10 November 2016)
|
4
|
Hal
unik dari diri kamu: Ceria, selalu positif,
curious person, persistance, selalu aktif untuk berkarya, berprestasi dan
berkontribusi.
|
5
|
Website: glowforindonesia.org.com, Instagram: @lelefood
|
Comments
Post a Comment